The Dark Knight Rises
Saya kurang tahu kenapa, tapi ada sesuatu
antara film superhero dengan trilogi. Seakan-akan, semua franchise
superhero harus terhenti di seri ketiganya. Apa yang terjadi selanjutnya
adalah antara prekuel atau reboot. Karya Nolan bukanlah
pengecualian, walaupun apapun yang terjadi masih mungkin terjadi, The
Dark Knight Rises adalah penutup dari trilogi Batman milik Nolan.
Uniknya, seringkali, seri ketiga memiliki kualitas jauh di bawah predecessor-nya
(ambil contoh trilogi Spider-Man, X-Men, atau Blade) mengakibatkan
kenangan pahit lebih mudah diingat ketimbang manis yang telah
dihasilkan. Saya cukup lega bahwa The Dark Knight Rises (TDKR) tidak
menderita sindrom serupa, bahkan TDKR adalah kado termanis yang bisa
Nolan berikan untuk penutup trilogi superhero terbaik sepanjang masa
ini.
4 tahun sudah berlalu sejak rilisnya The Dark Knight, film yang merubah semua standard film superhero. Thanks to Heath Ledger’s posthumous oscar winning performance,
harapan untuk sekuelnya melambung tinggi. Nolan yang awalnya memasukkan
Heath sebagai bagian dari rencananya untuk film ketiga harus mengulang
lagi dari awal, saat kematian menyambut aktor muda berbakat tersebut.
Nolan sempat tidak ingin melanjutkan ceritanya, tapi ketika akhirnya ia
mendapatkan skrip yang menurutnya setara dengan TDK, jadilah TDKR ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar